“Latasyrob Qoiman! Jangan minum sambil berdiri!” Tegur ibu kantin
saat saya sedang meneguk air teh tawar, minuman khas di Pesantren. Saya pikir
ibu kantin melarang minum sambil berdiri karena ada hubungannya dengan etika.
Mungkin mirip kerbau kalau lagi minum. Dan tanpa banyak pikir saya melaksanakan
tegurannya. Hadits tentang larangan minum sambil berdiri adalah satu-satunya
hadits yang saya peroleh dari seorang ibu kantin. Sebab dia lebih mendahuli
mengucapkannya ketimbang pelajaran ngaji.
Ibu kantin sering sekali menegur santri yang suka minum sambil
berdiri. Lama-lama saya penasaran dengan hadits itu. Apakah hanya karena etika
saja dilarang minum sambil berdiri, atau ada hubungannya dengan kesehatan.
Dalam beberapa hal, saya meyakini apa yang disampaikan Rasulullah
itu, selalu ada hubungannya dengan sains, kesehatan khususnya dalam hal ini.
Seperti halnya hadits
tentang lalat yang masuk ke dalam minuman.
Ternyata benar, hadits Rasulullah SAW tentang larangan minum sambil
berdiri itu ada kaitannya dengan kesehatan. Ilmu kedokteran modern
mengungkapkan bahwa minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air yang mengalir
berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung
kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana terus-menerus makan dan
minum sambil berdiri dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan
makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa
yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka
ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya
dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
Selain itu, Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh
sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
(sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal.
Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan meluncur de
dalam tubuh tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung
menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit
kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Dan hal ini bisa
menyebabkan susah buang air kecil.
Nah, karena itu mari menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara
membiasakan makan dan minum sambil duduk. Minum sambil berdiri sepertinya hal
yang sepele. Tapi kalau kita membiasakan hal tersebut di sepanjang hidup. Bukan
mustahil kesehatan tubuh kita akan terganggu karena kebiasaan minum sambil
berdiri itu.
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/06/09/hadits-dan-kesehatan-larangan-minum-sambil-berdiri-469464.html
Menghindari minum sambil berdiri memang agaknya sulit. Apalagi kalau
yang suka olahraga. Kadang untuk minum sambil berdiri itu saja sudah
dianggapnya buang-buang waktu. Tapi demi kesehatan, lebih baik kan mencegah
daripada mengobati.
Dalam hal tertentu memang boleh minum sambil berdiri, bahkan tidak
berdosa. Tapi sekali lagi, hal itu jangan sering-sering dilakukan apalagi
sampai jadi kebiasaan. Kesehatan kan sangat mahal.
Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam : Sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam melarang seseorang untuk minum berdiri”. Qatadah
(seorang tabi’in) berkata : “Kami bertanya kepada Anas, “Bagaimana dengan makan
sambil berdiri?” Anas menjawab, “Yang demikian itu lebih jelek dan lebih
buruk.” (HR.Muslim dan Turmidzi)
Sumber :
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/06/09/hadits-dan-kesehatan-larangan-minum-sambil-berdiri-469464.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar